photo lineviral_1.png

Macam-Macam Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan

 Dimana benda pemuas kebutuhan dikelompokkan menjadi  Macam-Macam Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan
Macam-Macam Kegunaan Benda Pemuas Kebutuhan Pada postingan sebelumnya, kita telah membahas wacana macam-macam benda pemuas kebutuhan. Dimana benda pemuas kebutuhan dikelompokkan menjadi 3 golongan atau kelompok, yaitu Benda pemuas kebutuhan Menurut cara mendapatkannya, Benda pemuas kebutuhan berdasarkan kegunaanya (utility), dan Benda pemuas kebutuhan berdasarkan hubungannya dengan benda lain.

Kali ini kita akan membahas wacana kegunaan dari benda-benda pemuas kebutuhan tersebut.  Benda pemuas kebutuhan mempunyai beberapa kegunaan, kegunaan tersebut digolongkan kedalam empat macam yaitu Form utility (penilaian guna bentuk), Place utility (penilaian guna tempat), Time utility (penilaian guna waktu), dan Ownership utility (penilaian guna kepemilikan). Berikut ini klarifikasi dari keempat macam kegunaan benda pemuas kebutuhan tersebut.

1. Form utility (penilaian guna bentuk)


Gulungan kain kalau dijadikan sebuah baju akan mempunyai evaluasi jual atau evaluasi guna yang ludang kecepeh tinggi, begitu juga sebatang kayu akan mempunyai evaluasi jual atau evaluasi guna yang ludang kecepeh tinggi kalau diubah bentuknya menjadi kursi. Contoh tersebut menawarkan bahwa yang dimaksudkan dengan form utility (penilaian guna bentuk) yakni perbedaan evaluasi guna suatu barang tanggapan adanya perbedaan bentuk.

Dengan adanya perbedaan evaluasi guna tersebut akan besar lengan berkuasa pula pada manfaat dan harga barang. Baju akan mempunyai manfaat dan harga yang ludang kecepeh tinggi kalau dibandingkan dengan gulungan kain, begitu juga dingklik tentu mempunyai manfaat dan harga yang ludang kecepeh tinggi bila dibandingkan dengan kayu yang berupa gelondongan. Karena itulah aneka macam perusahaan garmen yang memproduksi pakaian dan perusahaan mebel yang memproduksi perabot rumah tangga. Kedua perusahaan itu merupakan teladan perusahaan yang menambah evaluasi guna suatu barang dengan cara mengubah bentuk barang tersebut.

2. Place utility (penilaian guna tempat)
Batu kapur yang ada di pegunungan kapur dengan watu kapur yang ada di toko material mempunyai bentuk yang sama tetapi tentu saja watu yang ada di toko mempunyai evaluasi guna yang ludang kecepeh tinggi, alasannya yakni dijadikan sebagai materi bangunan. Begitu juga air di kawasan yang kekurangan air akan mempunyai evaluasi guna yang ludang kecepeh tinggi dibandingkan dengan air yang ada di kawasan yang banyak tersedia air.

Contoh tersebut menawarkan bahwa yang dimaksud dengan place utility (penilaian guna tempat) yakni perbedaan evaluasi guna suatu barang yang diakibatkan oleh adanya perbedaan tempat. Perusahaan jasa angkutan yakni teladan perusahaan yang bergerak dalam bidang ini, yakni memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain sehingga bisa meningkatkan evaluasi guna barang yang dipindahkan tersebut.
3. Time utility (penilaian guna waktu)
Payung akan ludang kecepeh memberi manfaat kalau digunakan waktu hujan atau pada ketika hari kepanasan. Begitu juga obat di ketika sehat tentu kurang mempunyai evaluasi guna dibandingkan dengan obat di ketika sakit. Kedua teladan tersebut menawarkan bahwa, barang yang bentuknya sama mempunyai evaluasi guna yang berbeda alasannya yakni adanya perbedaan waktu.

Jadi, yang dimaksudkan dengan time utility (penilaian guna waktu) yakni perbedaan evaluasi guna suatu barang tanggapan adanya perbedaan waktu atau digunakan pada waktu yang tepat. Perusahaan yang biasanya bergerak di bidang ini yakni Rumah Sakit, pergudangan, apotik, dan sebagainya.

4. Ownership utility (penilaian guna kepemilikan)
Bisa jadi pakaian yang digunakan seorang artis ternama mempunyai kualitas materi dan harga yang sama dengan pakaian yang kita miliki, namun alasannya yakni pernah digunakan atau dimiliki oleh artis kalau dilelang akan mempunyai evaluasi jual yang tinggi. Para penggemarnya akan berlomba untuk mendapat benda dari sang idolanya meskipun dengan membeli dengan harga tinggi.

Bagi penggemarnya pakaian tersebut mempunyai evaluasi guna yang tinggi yakni sebagai pujian dan kenang-kenangan, juga biar merasa erat dengan artis pujaannya. Ini tentu akan berbeda dengan pakaian milik kita. Begitu juga barang yang tersedia di toko akan mempunyai evaluasi guna yang ludang kecepeh tinggi kalau dimiliki oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.

Kedua teladan tersebut menawarkan bahwa barang yang bentuknya sama mempunyai evaluasi guna yang berbeda alasannya yakni adanya perbedaan kepemilikan. Makara ownership utility (penilaian guna kepemilikan) yakni perbedaan evaluasi guna suatu barang yang diakibatkan oleh adanya perbedaan kepemilikan. Contoh perusahaan yang bergerak di bidang ini yakni warung, pertokoan, dan sebagainya.


Sumber: Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengan Atas dan MA Kelas X/ Disusun Oleh Supriyanto, Ali Muhson; editor, Taupik Mulyadi. -- Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

Baca juga ini:
close